Gejala tifus dan maag punya persamaan yakni perut yang terasa sakit serta mual dan muntah. Akibatnya banyak orang yang salah prediksi dikira sakit maag ternyata kena tifus. Ketahui beda sakit perut maag dan sakit perut tifus.
Pakar penyakit dalam dr Dante Saksono H SpPD, PhD menuturkan kalau pada sakit maag tidak ada perubahan pola BAB (buang air besar), badannya tidak panas serta rasa sakitnya terjadi di perut bagian atas atau uluhati. Sedangkan untuk tifus sakitnya di perut sebelah kiri karena di situ ada usus 12 jari yang mengalami infeksi.
"Tifus itu infeksi di saluran cerna sehingga kadang kala gejala yang muncul sakit perut, mual dan muntah. Pada orang yang tifus biasanya disertai dengan perubahan pola BAB," ujar dr Dante Saksono H SpPD, PhD saat dihubungi detikHealth, Jumat (27/5/2011).
Infeksi yang terjadi di usus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berasal dari makanan yang terkontaminasi oleh kotoran atau feses orang yang sebelumnya terkena tifus. Sedangkan maag adalah gejala penyakit yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan yang menyebabkan mulas dan perih pada perut.
Ciri lain yang menjadi gejala khas penyakit tifus tapi tidak terjadi pada maag adalah:
1. Penyakit tifus biasanya disertai dengan demam atau badan panas. Umumnya kalau orang panas maka denyut jantungnya akan meningkat sebesar 10 persen setiap kali terjadi kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celsius, tapi tidak halnya bagi demam tifus.
"Pada orang yang kena tifus denyut nadinya justru melambat. Hal ini karena ada adanya toksin (racun) dari kuman tifus yang menyebabkan reaksi tersebut," ujar dokter yang juga anggota Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
2. Pada orang tifus lidah bagian tengah akan berwarna putih dan pinggir-pinggirnya berwarna merah, serta jika ia menjulurkan lidahnya akan terjadi tremor (lidahnya gemetar).
3. Pada orang tifus akan disertai dengan perubahan pola BAB (buang air besar), misalnya bergantian bisa mengalami diare saja atau justru menjadi tidak bisa buang air besar.
Ketiga gejala ini tidak terdapat pada penderita maag. Jadi jika Anda merasa sakit perut tapi ada tanda-tanda di atas bukan berarti Anda kena maag. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pastinya, hal ini karena penyakit tifus tidak bisa dianggap remeh dan jika tidak ditangani dengan baik bisa berbahaya.
Sumber
Pakar penyakit dalam dr Dante Saksono H SpPD, PhD menuturkan kalau pada sakit maag tidak ada perubahan pola BAB (buang air besar), badannya tidak panas serta rasa sakitnya terjadi di perut bagian atas atau uluhati. Sedangkan untuk tifus sakitnya di perut sebelah kiri karena di situ ada usus 12 jari yang mengalami infeksi.
"Tifus itu infeksi di saluran cerna sehingga kadang kala gejala yang muncul sakit perut, mual dan muntah. Pada orang yang tifus biasanya disertai dengan perubahan pola BAB," ujar dr Dante Saksono H SpPD, PhD saat dihubungi detikHealth, Jumat (27/5/2011).
Infeksi yang terjadi di usus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berasal dari makanan yang terkontaminasi oleh kotoran atau feses orang yang sebelumnya terkena tifus. Sedangkan maag adalah gejala penyakit yang menyerang lambung karena terjadi luka atau peradangan yang menyebabkan mulas dan perih pada perut.
Ciri lain yang menjadi gejala khas penyakit tifus tapi tidak terjadi pada maag adalah:
1. Penyakit tifus biasanya disertai dengan demam atau badan panas. Umumnya kalau orang panas maka denyut jantungnya akan meningkat sebesar 10 persen setiap kali terjadi kenaikan suhu tubuh sebesar 1 derajat celsius, tapi tidak halnya bagi demam tifus.
"Pada orang yang kena tifus denyut nadinya justru melambat. Hal ini karena ada adanya toksin (racun) dari kuman tifus yang menyebabkan reaksi tersebut," ujar dokter yang juga anggota Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
2. Pada orang tifus lidah bagian tengah akan berwarna putih dan pinggir-pinggirnya berwarna merah, serta jika ia menjulurkan lidahnya akan terjadi tremor (lidahnya gemetar).
3. Pada orang tifus akan disertai dengan perubahan pola BAB (buang air besar), misalnya bergantian bisa mengalami diare saja atau justru menjadi tidak bisa buang air besar.
Ketiga gejala ini tidak terdapat pada penderita maag. Jadi jika Anda merasa sakit perut tapi ada tanda-tanda di atas bukan berarti Anda kena maag. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pastinya, hal ini karena penyakit tifus tidak bisa dianggap remeh dan jika tidak ditangani dengan baik bisa berbahaya.
Sumber
Posting Komentar
Komentar Anda akan sangat bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan blog ini, tapi yang sopan ya... dan jangan spam. Terima Kasih.