Taubat sang perampok

0 komentar

(Diceritakan)
Dahulu ada seseorang bernama Fudlail bin Iyadl, ia adalah seorang perampok.
Kesehariannya ia selalu pergi bersama-sama kawanannya untuk merampok dari satu negara ke negara lain.
Pada suatu malam ketika Fudlail sedang meletakkan kepalanya dipangkuan khadamnya, tiba-tiba dari kejahuan terlihat ada satu rombongan yang hendak lewat, akan tetapi setelah mereka agak dekat rupanya mereka tahu lalu brhenti dan berkata "disini ada Fudlail bersama kawanannya, apa yang haruz kita perbuat!.."
Salah satu kelompok dari mereka (1 rombongan tadi terdiri dari 3 kelompok) menyahut "begini saja, kita coba lontarkan anak panah, mudah-mudahan saja bisa mengenai kesasaran, biar nanti kita bisa lewat, dan jika tidak, terpaksa kita kembali saja".
Akhirnya merekapun mencoba melontarkan anak panahnya yang pertama seraya membaca ayat: "ALAM YA'NI LILLADZIANA AAMANUU AN TAKHSYA'A QULUBUHUM LIDZIKRILLAH",
ternyata benar panah itu mengena ke sasaran dan seketika itu Fudlail berteriak kencang hingga tak sadarkan diri
Pembantu dan para kawanannya mengira kalau Fudlail telah tertusuk panah, namun sungguh aneh, setelah seluruh tubuh Fudlail diperiksa ternyata tidak ada luka sedikitpun.
Setelah sadar Fudlail berkata "Panah Allah telah mengenaiku".
Selanjutnya mereka kembali melontarkan anak panahnya lagi yang kedua seraya membaca ayat: "FAFIRRUU ILALLAHI INNI LAKUM MINHU NADZIIRUM MUBIIN"
dan tiba2 Fudlail kembali teriak dengan teriakan yang lebih kencang daripada yang pertama, pembantu dan kawanannya kembali lagi memeriksa seluruh tubuh Fudlail jangan-jangan kali ini ia benar-benar kena panah, dan ternyata tidak juga, tubuhnya tidak ada yang tergores sedikitpun.
Fudlail berkata "Ya ghulam... Wahai khadamku... Panah Allah telah mengenaiku lagi".
Selang beberapa saat kemudian disusulkan lagi lontaran anak panah yang ketiga oleh mereka seraya membaca ayat: "WA'ANIIBUU ILAA ROBBIKUM WA'ASLIMUU LAHUU MIN QOBLI AN YA'TIYAKUMUL ADZAABU TSUMMA LAA TUNSHORUUN",
Fudlail pun kembali berteriak dan bahkan kali ini dengan teriakan yang jauh lebih kencang dari yang pertama dan kedua.
Ia berkata kepada kawanannya "kembalilah kalian semua, pulanglah!.. Saya menyesal dengan semua perbuatanku, hatiku benar-benar telah diselimuti rasa takut kepada Allah, saya mau berhenti, saya insaf, saya ingin bertaubat kepada Allah".
Akhirnya Fudlail menuju ke kota Makkah hingga setelah deket dari negeri Nahrawan Harun Ar-Rosyid menjumpainya dan berkata: "Hai Fudlail.. Beberapa hari yang lalu aku memimpikanmu, seolah-olah aku mendengar ada orang yang bersuara dengan begitu kerasnya yang berbunyi: 'sungguh Fudlail sudah takut kepada Allah, ia insaf dan memilih khidmah kepada Allah'.
Setelah mendengar cerita Harun Ar-Rosyid sepontan Fudlail menjerit dan berkata: "Ya Allah.. Ya Tuhanku, demi kemulian dan keagungan-MU sungguh Engkau masih mengasihi hamba-MU yang sudah bergelimang dosa dan meninggalkan-MU selama 40 tahun lamanya".
Akhir cerita Fudlail bin Iyadl pun benar-benar bertaubat, kembali kepada Allah sebagai hamba yang taat dan meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.

Pembaca yang dirahmati Allah.
Banyak pelajaran berharga yang dapat kita kutip dari cerita di atas.
Di antaranya ialah:
1. Jangan pernah membenci seseorang kecuali karena Allah, sebab boleh jadi orang itu justru lebih baik dari kita di hadapan Allah
2. Jangan pernah merasa bahwa diri kita lebih baik dari orang lain, karena Allah dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya.
Sebagaimana tergambar dalam Kisah Barseso.
3. Seberapa pun besar dan banyak dosa yang sudah terlanjur kita kerjakan jangan pernah sekali-kali berputus asa untuk selalu mengharap rahmat dan ampunan dari Allah SWT, karena rahmat dan ampunan Allah itu jauh lebih besar.
Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya kepada kita, untuk selalu taat kepada-Nya hingga akhir hayat. Amien..

Sumber: Kitab Al-Mawa'idhul Ushfuriyyah.
Share this article :

Posting Komentar

Komentar Anda akan sangat bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan blog ini, tapi yang sopan ya... dan jangan spam. Terima Kasih.


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nayla Sedan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger