Etika malam pertama

0 komentar

Ehm..pagi-pagi kok sudah menyinggung masalah malam pertama nih?
Ada apa ya?
Ndak ada apa-apa kok, cuma mau sedikit berbagi, buat mereka yang masih jomblo dan berencana menikah (biasanya bulan 'besar' atau bulan Haji ini, akan banyak yang akan menikah).

Apa saja sih kegiatan malam pertama itu?
Berikut ini saya ambilkan keterangannya dari sebuah buku berjudul Etika Malam Pertama Menurut Syariat Islamiyyah yang dikarang oleh Abdul Ghalib Ahmad Isya', mudah-mudahan berguna sebagai bekal anda nanti.

1. Berhias.
Baik untuk suami maupun untuk istri. Pernah sahabat Umar bin Khattab memerintahkan seorang laki-laki untuk mandi, merapikan rambutnya dan memotong kukunya, dan kemudian menyuruhnya untuk mendatangi istrinya setelah melakukan hal-hal tadi. Sebelumnya, istrinya meninggalkannya lantaran si laki-laki tersebut dalam keadaan kotor dan rambutnya acak-acakan ketika berhadapan dengan Umar.
Baik laki-laki maupun perempuan, mempunyai perhiasan yang diperbolehkan, dan adapula yang tidak diperbolehkan (haram).
Untuk laki-laki misalnya, yang diperbolehkan membersihkan bulu ketiaknya, memotong kuku, mandi dengan sabun, memakai baju baru, bersiwak.
Sedangkan untuk yang terlarang, misalnya memakai emas (yang halal untuk perempuan), memakai sutra.
Untuk perempuan, yang diperbolehkan memakai emas, sutra, memakai pacar (inai), celak, memakai wangi-wangian (khusus untuk wangi-wangian, hanya dihadapan suaminya saja!)
Sedangkan yang diharamkan seperti: memakai konde, memakai tatto, mencukur bulu alis, mengikir gigi, dan lainnya.

2. Mengucapkan Salam
Hendaknya si suami mengucapkan salam kepada istrinya, ketika memasuki kamar istrinya tersebut dengan wajah yang ceria dan gembira.

3. Meletakkan Tangan Di Atas Kepala Istri Dan Berdo'a

Pada malam pengantin, seorang suami duduk berdampingan dengan istrinya dan pada saat itu hendaknya pengantin laki-laki itu meletakkan kedua tangannya diatas kepala pengantin wanita dan membaca:
"Bismillahirrahmanirrahiim"
Kemudian membaca do'a:

"Ya Allah jadikanlah ia bagiku seorang istri yang shalihah (yaitu) apabila aku melihatnya dia membahagiakan aku, apabila aku perintah maka dia mentaatiku, dan jika aku tidak ada disisinya dia menjagaku dan hartaku dalam jiwanya."

Setelah itu dia membaca:

"Ya Allah, aku minta kepada-MU kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan atasnya dan aku berlindung kepada-MU dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau telah ciptakan atasnya."

4. Sholat Dua Raka'at
Hendaknya laki-laki tersebut menegakkan sholat dua raka'at dan menyuruh istrinya untuk mengikutinya (sebagai makmum).

Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari Saqiq yang diriwayatkan oleh Ibnu Syaibah.

5. Merayu dan Memberikan Makan atau Minuman.
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang suami pada malam pengantin untuk merayu istrinya dengan kata-kata yang baik dan sanjungan agar  timbul rasa cinta kasih sayang yang sejati.

"Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan paling lemah lembut terhadap istrinya" (HR Tirmidzi dan An Nasa'i dengan sanad yang baik)

6. Mencumbu, Merayu dan Melepaskan Pakaian.

Hendaknya seorang suami memperbanyak cumbuannya kepada istrinya dan jangan monoton. Mencium, merayu, bercanda ria, merangkul dan yang sejenisnya yang kiranya patut dilakukan oleh keduanya.

"Janganlah salah seorang di antara kamu menyetubuhi istrinya seperti hewan bersetubuh, tetapi hendaklah sebelum itu di antara keduanya ada pengantar, ditanya:"Apakah pengantar itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mencium dan rayuan."

(HR Dailami dengan sanad Al Firdaus)

7. Doa Bersetubuh
Hendaknya berdo'a sebelum bersetubuh dengan do'a:

"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan, dan jauhkan syaitan dari apa yang Kau rejekikan kepada kami."


8. Cara-Cara Bersetubuh.
Hendaklah selaput dara itu dipecahkan dengan jalan perlahan-lahan dan bertahap. Sebelumnya hal ini diberitahukan kepada sang istri oleh si suami, bahwa dia tidak terburu-buru, sehingga terjalin kasih sayang di antara mereka.

9. Memperhatikan Syahwat Wanita.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin pada bab Mu'asyarah (pergaulan), beliau mengatakan:

"Maka hendaknya bagi seorang suami mempertahankan bentengnya agar tidak cepat mengeluarkan mani, karena mungkin saja ejakulasi seorang istri lebih lambat dibanding ejakulasi suami. Dan dengan seorang suami memperlambat ejakulasinya ini, akan membangkitkan syahwat istri, kendatipun seorang laki-laki itu biasanya mengeluarkan maninya (ejakulasinya) lebih dahulu sebab yang lebih nikmat bagi seorang istri adalah apabila ejakulasinya bersamaan dengan ejakulasi suaminya."


10. Hukum dan Cara-Cara Bersetubuh.

Tergambar dalam ayat dalam surat Al Baqarah 223:

Isteri-isterimu adalah  tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah  untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

11. Ronde Kedua.
Jika seorang suami ingin mengulangi persetubuhan dengan istrinya, maka dianjurkan untuk berwudhu' terlebih dahulu.

"Apabila seorang diantara kamu menyetubuhi istrinya, kemudian ingin mengulang untuk kedua kalinya, maka hendaklah berwudhu'. Karena wudhu' itu menambah semangat." (HR Muslim dan Abu Daud)

Sebenarnya masih banyak poin-poin yang diterangkan dalam kitab ini, insya Allah semuanya berguna.

Karena itu, jika menginginkan mendapatkan keterangan lebih lengkap lagi, silahkan dibaca buku ini. Mudah-mudahan masih ada di pasaran/toko-toko buku.

Semoga bermanfaat!

Sumber
Share this article :

Posting Komentar

Komentar Anda akan sangat bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan blog ini, tapi yang sopan ya... dan jangan spam. Terima Kasih.


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nayla Sedan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger