Taubat Sang Pembunuh

0 komentar


   Di riwayatkan, pada zaman dahului ada seorang pembunuh yang amat kejam, ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Hmmm..coba bayangkan…bayanginnya aja ngeri, tapi setelah itu ia merasa sangat menyesal akan semua perbuatannya, lalu ia mendatangi seorang alim dan bercerita tentang masa lalunya yang kelabu itu. Ia mengutarakan maksudnya untuk bertaubat dan menjadi orang yang baik. Apakah Tuhan akan mengampuniku? ia bertanya.

Ternyata sang alim ini masih belum cukup banyak belajar. Ia menjawab, Tentu saja Tuhan tidak akan sudi mengampunimu. Kalau begitu, kata si pembunuh, lebih baik kau juga kubunuh saja sekalian. Ia pun membunuh alim itu, jadi genap sudah, ia telah membunuh orang 100x. Si pembunuh inipun tidak putus asa, lalu kemudian ia mencari orang alim lain. Ia mengatakan telah membunuh seratus orang. Apakah Tuhan akan mengampuniku jika aku bertaubat kiyai? Tanyanya.

Orang alim yang kedua ini rupanya lebih bijak dari yang pertama. Ia menjawab, Tentu saja kau akan diampuni, ان الله غفور رحيم  Sesungguhnya Allah itu maha pengampun lagi maha penyayang. Bertaubatlah sekarang juga. Aku hanya punya satu nasihat untukmu, jauhilah teman-temanmu yang jahat dan bergabunglah dengan orang-orang yang saleh, karena teman yang jahat akan mendekatkanmu kepada dosa.

Orang itu lalu bertaubat dan menyesali semua dosa-dosanya. Ia menangis memohon ampunan Tuhan. Dan ia pun menjauhi teman-temannya yang jahat dan pergi mencari perkampungan tempat orang-orang saleh tinggal. Namun ketika ia berada di perjalanan, ajalnya tiba.
Malaikat Penjaga Neraka(Malik), dan Malaikat Penjaga Surga(Ridwan), sama-sama datang untuk menjemput ruhnya. Malik berkata bahwa orang itu adalah pendosa besar dan tak ada tempat yang layak baginya kecuali di neraka jahanam. Tetapi Ridwan juga mengklaim bahwa orang itu layak masuk surga. Malaikat Ridwan berkata, Orang ini sudah bertaubat dan telah memutuskan untuk menjadi orang baik. Ia sedang menempuh perjalanan ke kampung tempat tinggal orang-orang saleh ketika ajalnya tiba.

Akhirnya kedua malaikat itu pun berdebat. Jibril datang untuk menyelesaikan masalah. Setelah mendengar pernyataan dari kedua malaikat, Jibril memutuskan, Ukur jaraknya. Jika tanah tempat mayatnya berada lebih dekat kepada orang-orang saleh, maka ia masuk surga; namun jika letak mayatnya lebih dekat kepada orang-orang jahat, ia harus masuk neraka.

Karena bekas pembunuh itu baru saja meninggalkan tempat orang jahat, ia masih terletak dekat sekali dengan mereka. Tetapi karena ia bertaubat dengan amat tulus, Tuhan memindahkan tubuhnya dari tempat ia meninggal ke dekat perkampungan orang saleh. Dan hamba yang bertaubat itu pun diserahkan kepada malaikat penjaga surga.

(SELESAI)
Dikutip dari ceritanya mbah Maimun Zubair  dalam pengajian rutinan tiap hari Ahad pagi di PP. Al-Anwar, Sarang, Rembang.

Kesimpulan:
Dari uraian cerita diatas bisa diambil hikmah bahwa, sebesar apapun dosa yang pernah diperbuat jangan sekali-kali merasa putus asa, karena ampunan Allah itu jauh lebih besar
Namun ingat!...jangan juga pernah menyepelekan perbuatan dosa, sekecil apapun itu, karena tumbuhnya hal yang besar itu berawal dari hal-hal yang kecil.
Kita tidak tau dimana letak Ridlo dan Murka Allah, keduanya menjadi rahasia-Nya, agar manusia berjuang dan berlomba-lomba untuk mencari Ridlo-Nya.
Share this article :

Posting Komentar

Komentar Anda akan sangat bermanfaat untuk perkembangan dan kemajuan blog ini, tapi yang sopan ya... dan jangan spam. Terima Kasih.


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nayla Sedan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger